Jenderal Top Rusia Tewas Dibunuh Sniper di Ukraina
MAIN SEKARANG DI RECEH88
Berita Receh, Jakarta -Seorang jenderal berpangkat tinggi Rusia, Andrei Sukhovetsky, tewas dalam pertempuran di Ukraina. Sebuah sumber militer mengatakan Mayjen Sukhovetsky telah dibunuh oleh penembak jitu Ukraina.
Kematian Sukhovetsky ini, dikonfirmasi oleh organisasi perwira lokal di wilayah Krasnodar di Rusia selatan, demikian laporan The Independent, Kamis waktu setempat, 3 Maret 2022.
Sebelumnya, saat memberikan perkembangan terkini operasi militernya pada Kamis, Putin juga membenarkan bahwa seorang jenderal telah tewas. Sukhovetsky adalah komandan jenderal Divisi Lintas Udara ke-7 Rusia dan wakil komandan Angkatan Darat Gabungan ke-41.
Sejauh ini, dia merupakan tokoh Rusia paling senior yang tewas dalam konflik ini. Sukhovetsky lulus dari Sekolah Komando Lintas Udara Tinggi Ryazan pada tahun 1995.
Sukhovetsky memulai tugas sebagai komandan peleton sebelum naik menjadi kepala staf unit serangan udara Pengawal.
Menurut laporan, dia pernah ditugaskan dalam misi di wilayah yang bersengketa, termasuk juga terlibat dalam pencaplokan Krimea. Selama hidupnya, Sukhovetsky juga dikenal sebagai seorang penerjun payung yang disegani.
Nama Sukhovetsky juga masuk di jajaran tinggi militer karena dia pernah mengambil serangkaian posisi kepemimpinan, seperti kampanye militer Rusia di Suriah. Christo Grozev, direktur eksekutif situs web jurnalisme investigasi Bellingcat, dalam cuitannya Kamis, berkomentar jika kematian Sukhovetsky ini akan menurunkan motivasi para pasukan Rusia.
Sementara itu, Sergey Chipilev, seorang wakil dari kelompok persaudaraan pertempuran veteran Rusia, berduka cita atas kematian Sukhovetsky, di wilayah Ukraina selama operasi khusus. “Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya,” katanya, dilansir pada Jumat, 4 Maret 2022.
Rusia mengklaim 498 tentaranya telah tewas di Ukraina dan 1.597 lainnya terluka.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris mengatakan gerakan pasukan Rusia di Ukraina melambat dalam 24 jam terakhir. Informasi ini didapat dalam pembaruan intelijen terbaru tentang krisis di negara tersebut.
“Sementara pasukan Rusia dilaporkan telah pindah ke pusat Kherson di selatan, keuntungan telah terbatas dalam 24 jam terakhir,” kata Kementerian Pertahanan melalui Twitter
Kemajuan Rusia yang lambat dalam serangan ke Ukraina kemungkinan disebabkan oleh dua hal. Yakni kesulitan logistik dan perlawanan Ukraina yang kuat.
Sebelumnya tentara Rusia mengklaim telah menguasai kota Kherson di Ukraina selatan, Rabu dini hari. Ini terjadi saat serangan ke Ukraina memasuki hari ketujuh.
“Divisi angkatan bersenjata Rusia telah menguasai pusat regional Kherson di bawah kendali penuh,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov dalam sambutan yang disiarkan televisi, dikutip dari AFP.